Halo Sobat Masjo! Wah, ga kerasa ya sebentar lagi kita
akan merayakan salah satu hari besarnya ummat Islam selain Hari Raya Idul
Fitri, yakni Hari Raya Idul Adha! Idul Adha adalah salah satu hari raya dalam
agama Islam, dimana hari itu adalah umat muslim menyembelih hewan qurban
sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kepada Allah SWT.
Sobat Masjo tau ga sejarah adanya Idul
Adha ini? Idul Adha dilatarbelakangi dari salah satu kisah Nabi kita, Nabi Ibrahim yang pada saat itu
sedang diberikan ujian oleh Allah untuk mengorbankan putranya yakni Nabi Ismail
yang saat itu masih berusia 7 tahun untuk dikorbankan dan disembelih dengan
tangannya sendiri.
Ayat tentang peristiwa ini tercatat, lho, dalam
Al-Qur’an dalam surah As-Shaffat ayat 102,
قَالَ
يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى
قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya: Ibrahim
berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu
“maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah
apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk
orang yang sabar.” (QS As-Shaffat: 102)
Namun, Allah Yang Maha Baik kemudian berseru kepada Nabi Ibrahim untuk menghentikan
perbuatannya tersebut dan Allah telah meridhoi kepada Nabi Ibrahim dan Nabi
Ismail karena ketawakkalan mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah
mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai qurban.
Nah, dari peristiwa tersebutlah sampai sekarang Idul Adha menjadi salah satu syariat
yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh orang-orang muslim.
Tau
ga Sobat Masjo, baru-baru ini ditahun 2022 masyarakat diresahkan dengan hadirnya
penyakit PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak. Hal ini tentu
membuat masyarakat waspada, dimana Idul Adha yang mengharuskan adanya penyembelihan hewan qurban, berbarengan dengan ditemukannya penyakit PMK ini
pada hewan ternak.
Drh.
Wisnu menjelaskan bahwa penyakit yang sedang marak di hewan ternak ini adalah
benar adanya, karena telah dilakukan pengujian laboratorium.
Beliau
mengatakan bahwa penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus RNA dan
paling banyak menyerang pada hewan sapi, kemudian diikuti kambing dan kerbau. Beliau
melanjutkan bahwa virus PMK ini adalah virus yang tahan di air selama 50 hari,
di padang rumput 74 hari, di tanah yang terkena virus 26-200 hari dan di kandang
yang tercemar bisa bertahan selama 365 hari.
Drh.
Wisnu kemudian mengimbau agar masyarakat sekarang semakin berhati-hati dalam
memilih dan membeli hewan ternak terutama sapi dan kambing. Bahkan harus segera
mandi apabila sempat masuk ke kandang hewan ternak tersebut.
“Jadi
kalo bapak-bapak milih sapi di kandang, blusukan kandang mau beli hewan
itu hukumnya mandi junub pak.bahkan termasuk sepatu (karena virus tersebut bisa
menempel)."
Penyebaran
virus ini juga erat kaitannya dengan kebersihan kandang yang menjadi tempat
bagi hewan ternak tersebut, karenanya kandang harus senantiasa bersih dan tidak
terlalu dekat dari pemukiman masyarakat.
“Lebih
parah lagi kandang-kandang sapi ditempat kita itu (masyarakat pada umumnya) serba
susah. Jadi di Sleman itu kandang ternak dekat dengan perumahan warga baik itu peternakan ayam atau sapi padahal sudah dingatkan,” ungkap drh. Wisnu.
Tapi
jangan khawatir, ya, Sobat Masjo! Walaupun demikian, ternyata virus PMK ini tidak
membahayakan bagi kesehatan manusia, karena hanya menyerang pada hewan saja.
Sedangkan daging dan susu yang dihasilkan dari hewan tetap aman untuk
dikonsumsi asalkan tetap dimasak secara baik dan benar.
Drh.
Wisnu juga memberikan beberapa tips ketika akan melaksanakan penyembelihan
qurban, seperti memperhatikan hewan qurban yang dipilih, kebersihan orang,
sarana dan prasarana saat penyembelihan, pemeriksaan sebelum dipotong, pemotongan
hewan qurban. Beliau juga menyarankan agar pisau yang digunakan untuk menyembelih adalah pisau yang bersih.
“Pada
waktu mengasah pisau, minta tolong itu pak untuk langsung segera dicuci.
Ternyata setelah diselidiki, begitu kita mengasah pisau langsung digunakan
untuk mengiris daging, itu ada serpihan-serpihan besi dan bisa menempel
didaging. Jadi minta tolong kalo pisaunya habis diasah, dicuci dulu baru dipakai
untuk motong daging.”
Kemudian
kajian dilanjutkan yang diisi oleh Ustadz Nanung. Beliau memulai bagaimana pun
keadaannya walaupun sedang ada wabah, pelaksanaan ibadah qurban tidak boleh
ditunda.
“Bagaimanapun
meskipun ada wabah tetapi tidak ada alasan bagi kita untuk menunda qurban.
Karena bagi kita ibadah qurban adalah sebuah kewajiban.”
Beliau
juga mengingatkan bahwa banyak para ulama di Indonesia yang mengikuti Mazhab Syafi'i mengatakan bahwa ibadah qurban hukumnya sunnah mu’akadah yakni sunnah
yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Namun, banyak masyarakat disekitar
yang masih enggan untuk melaksanakan ibadah ini.
“Harga
rokok itu bervariasi, nah kalo seseorang itu bisa membeli rokok sebungkus Rp.
20.000 sehari, kalau sebulan sudah Rp. 600.000, kalau setahun 600 dikali 12,
sudah Rp. 7.200.000. iuran sapi Rp. 3.500.000 masih sisa Rp. 3.700.000. Jadi
iuran sapi itu hanya 3.500.000. saya ulangi hanya Rp.3.500.000” ungkap Ustadz
Nunung bahkan sampai diulang tiga kali.
Dalam
melaksanakan qurban, Ustadz Nanung juga mengingatkan untuk senantiasa
meluruskan niat jangan sampai tergelincir dengan bisikan setan yang membuat
kita menjadi sombong setelah berqurban. Karena hal itu hanya akan menjadi hal
yang sia-sia saja.
“Ibadah
qurbannya mungkin sah tapi diterima atau tidak, hati-hati.”
Ibadah
qurban boleh menggunakan ayam, tapi dengan syarat ayam tersebut dijual dengan
harga yang semisal dengan kambing kemudian dibelikan hewan kambing untuk
diqurbankan. Karena hewan-hewan yang boleh diqurbankan sesuai syariat hanya
hewan tertentu saja. Seperti boleh menggunakan kambing atau domba, sapi atau
kerbau, dan unta.
Selain
itu beliau juga menjelaskan bagaimana cara berlaku baik terhadap hewan qurban
sampai dengan cara penyimpanan daging yang benar di kulkas. Lengkap!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar