Masjid Nurul ‘Ashri adalah satu satu Masjid yang cukup dikenal
di Yogyakarta. Posisinya yang terletak didekat kampus UGM, UNY dan UIN
menjadikan masjid ini banyak dikenal oleh kalangan mahasiswa Yogyakarta.
Dikenal sebagai Masjid yang sering menghidupkan program dan kegiatan-kegiatan
didalamnya, seperti mengadakan kajian rutin, memberikan takjil gratis,
mengadakan kegiatan Ramadhan, dan lain sebagainya.
Dalam menghidupkan
kegiatan-kegiatan masjid tersebut, setiap setahun sekali Masjid Nurul ‘Ashri
mengadakan open rekruitment relawan untuk anak muda yang ingin
bergabung dan ikut berkontribusi menjalankan program masjid. Relawan-relawan
Masjid Nurul ‘Ashri ini memiliki nama relawan kamus (kajian muslim).
Dalam menjalankan program
yang cukup padat, Masjid Nurul ‘Ashri membagi relawan-relawan tadi menjadi
beberapa divisi, yang nantinya setiap divisi memiliki pos-pos kegiatannya
masing-masing.
Seperti divisi kajian yang
memiliki amanah melaksanakan kajian keilmuan di masjid, kemudian ada divisi
pelayanan umat yang memegang amanah untuk mengkreasikan kegiatan-kegiatan guna
menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap masjid, ada juga devisi multimedia
yang memiliki amanah mengoptimalisasi media cetak, online, dan elektronik yang
nantinya digunakan untuk penyebaran informasi kegiatan masjid, dan yang
terakhir ada divisi pelatihan yang dimana divisi ini memiliki amanah
meningkatkan mutu dan ketakwaan internal relawan dengan mengadakan program
tahsin, kajian, dan rihlah.
Tentu, menjadi relawan
adalah sebuah pilihan dimana mereka memiliki alasan dan tujuannya
masing-masing. Dengan kegiatan dan program masjid yang cukup padat,
relawan-relawan ini dengan sukarela meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
untuk menjalankan program-program masjid.
Dengan latar belakang
alasan yang berbeda-beda dari para relawan mengenai alasan ingin bergabung
menjadi relawan Masjid Nurul ‘Ashri menjadi daya tarik dan pembelajaran
tersendiri. Salah satunya yaitu Dika Resi Sekar Kusumajati yang kini menjadi
Kepala Bidang Divisi Pelayanan Umat di Masjid Nurul ‘Ashri.
Mba sekar, sapaan
sehari-hari beliau di Masjid Nurul ‘Ashri sebagai relawan. Berawal dari ingin
mencari amunisi hati di saat ujian skripsinya, ia memutuskan untuk datang ke
Masjid Nurul ‘Ashri.
“Kenapa bisa kenal relawan
Nurul ‘Ashri, yang pertama pasti itu udah takdirnya Allah, yang kedua pas waktu
kuliah diakhir semester aku sering dengerin kajian Ustadz Syatori di Pesantren
Darus Shalihat tapi online. Akhiranya aku pengen kajian offline cuma bingung
mau dimana karena pandemi. Terus pas scroll instagram ketemu kajian Ustadz
Syatori di Masjid Nurul ‘Ashri. Pas masih mahasiswa setiap diajak kajian sore
ke Nurul ‘Ashri tu mesti selalu ga bisa, karena memang aktivitasku banyak di
lab. Akhirnya aku mencoba ke Masjid itu sendir. Dan qadarullah, Allah
memberikan izin aku liat poster open recruitment relawan Masjid Nurul ‘Ashri di
instagram mereka. Karena udah 2-3 kali ikut kajian disana, akhirnya aku pengen
daftar.”
Ternyata ujian skripsi lah
yang menjadi jalan wasilah beliau bertemu dengan relawan Masjid Nurul ‘Ashri.
“2021 aku daftar dan
sekarang udah 1,5 tahun di relawan Masjid Nurul ‘Ashri, aktifnya dari bulan
Januari.”
Menjadi relawan justru
menjadi hal yang sangat beliau syukuri. Hal ini beliau sampaikan karena beliau
memang suka kegiatan sosial dan dakwah semenjak di bangku kuliahnya di
Universitas Gajah Mada.
Menjadi aktivis penggiat
sosial dakwah selama kuliah, membuatnya rindu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut lagi. Selain itu juga, karena beliau memang ingin mendapatkan lingkungan
yang mendukung di kegiatan sosial dakwah.
“Dan alhamdulillahnya
dipertemukan dengan Masjid Nurul ‘Ashri” pungkas mba Sekar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar