Minggu, 03 April 2022

Kembali Menyadarkan Masyarakat Kampus akan Pentingnya Menjaga Lingkungan, Laboratorium Agama menghadirkan Reksa Bumi

(Laboratorium Agam Masjid UIN Suka merekrut volunteer Kalijaga Reksa Bumi)

Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan masih menjadi PR besar bagi masyarakat Indonesiatidak terkecuali warga UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta. Padahal sudah pasti kurangnya kesadaran akan kebersiahan lingkungan akan sangat merugikan kehidupan manusia.

Misseac Agnarama atau biasa disapa Mas Issac, Koordinator Kalijaga Mengajar, yang merupakan induk dari program Reksa Bumi menyatakan bahwa kebanyakan teman-teman mahasiswa tidak paham jikalau banyak sampah plastik yang tidak bisa dioleh kembali, seperti sachet-sachet atau styrofoam. Maka hal ini perlu disadarkan kepada mahasiswa atau bahkan juga masyarakat sekitar akan pentingnya menjaga lingkungan.

Mas Issac juga mengatakan, di UIN Suka sendiri, setiap harinya menyumbang sampah baik organik maupun anorganik sebanyak kurang lebih satu truk sampah. Tentu ini merupakan ukuran yang cukup besar sebagai penymbang sampah yang kemudian hanya dibuang tanpa melalui tahap pengolahan atau pemilahan.

Manusia dititipi oleh Allah bumi yang harus djaga dengan baik. Allah benci manusia berbuat maksiat, salah satu bentuk maksiatnya adalah merusak bumi. Bumi adalah amananah yang harus manusia jaga.

Atas dasar segala problematika ini, Reksa Bumi sebagai sub program Kalijaga Mengajar yang berada dalam naungan Laboratorium Agama Masjid UIN Suka, dihadirkan sebagai upaya menyadarkan masyarakat UIN dan sekitarnya akan pentingnya menjaga lingkungan. Jadi, apa itu Reksa Bumi?

Reksa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti menjaga. Sedangkan Reksa Bumi sendiri berarti menjaga bumi supaya tidak kotor dan rusak. Reksa bumi merupakan anak program dari Kalijaga Mengajar yang dinaungi Laboratorium Agama Masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarata. Kegiatan ini merekrut para mahasiswa UIN Suka semester dua sampai enam. Kativitas program Reksa Bumi ini juga digadang-gadang dapat dikonversikan nilainya sebagai nilai KKN, sehingga sangat menggiurkan bagi mahasiswa yang tidak ingin disibukkan dengan kegiatan KKN nantinya.

Dapat dikatakan bahwa Reksa bumi melanjutkan jasa mahasiswa-mashasiswa yang dulu tergabung dalam Tim Pemungut Sampah (TPS) untuk kembali mengangkat visi yang sama yakni membersihkan UIN Suka dari banyaknya sampah. Bukan hanya membuang sampah, namun Reksa Bumi direncanakan memiliki banyak program yang berkaitan untuk menjaga bumi terutama di lingkungan UIN Suka dan sekitarnya.

“Level pertama perduli lngkungan itu adalah membuang sampah pada tempatnya. Level pertama saja mahasiswa UIN masih banyak yang kurang sadar. Jadi TPS setiap sabtu-minggu muter-muter UIN untuk memungut sampah.” Ujar Mas Misseac saat diwawancarai pada 25 Maret 2022.

Namun eksistensi TPS kini tidak lagi ada, dikarenakan tidak adanya regenerasi anggota. Dengan dinaungi Laboratorium Agama Masjid UIN Sunnan Kalijaga, program Kalijaga Mengajar dengan spesifikasi Reksa Bumi berupaya menciptakan gebrakan baru, bukan hanya memberikan edukasi membuang sampah pada tempatnya tetapi juga program lain dalam mengolah sampah sehinga tepat guna.

Mengikuti perkembangan zaman, Reksa Bumi tidak hanya bergerak secara langsung di lapangan  tetapi juga merambah pergerakan melalui media sosial. Dengan ini, Reksa Bumi diharapkan bisa lebih dikenal luas oleh mahasiswa milenial. Bahkan bisa dikatakan bahwa anggota yang tergabung di dalam Reksa Bumi sebagian besar juga merupakan generasi milenial, sehingga harapannya komunikasi yang disampaikan bisa tepat sasaran.

Mas Issac mengatakan, Ia berharap Reksa Bumi tidak hanya berkutat di UIN Suka dan sekitarnya saja, tetapi pergerakan Reksa Bumi akan mampu merangkul masyarakat luas di Yogyakarta.

(Penulis mewawancarai narasumber)

 Artikel ditulis oleh Nur Intan Afrianti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Program Rutin yang dilakukan di Masjid Nurul Huda Kecamatan Nglipar

Masjid Nurul Huda dibangun sejak tahun 1955 dengan luas tanah 221 m2, beralamatkan di dusun Nglipar Lor, Desa Nglipar, Kecamatan Gunungkidul...