Senin, 04 April 2022

Meningkatkan Kualitas Keagamaan dengan Pembiasaan Mengaji Al-Qur'an di Lingkungan UIN Sunan Kalijaga

 

(Para relawan sedang mengajar ngaji)

Mengaji adalah salah satu kegiatan utama dalam agama Islam, merujuk pada aktivitas membaca Al-Qur’an atau membahas kitab-kitab penganut agama Islam. Aktivitas ini termasuk ibadah dan orang yang melakukan akan mendapatkan imbalan dari Allah. Manfaat mengaji tersebut adalah mendapatkan pahala karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat Islam, maka dari itu kita harus mempelajari dan memahami isinya. Mengaji merupakan kewajiban bagi seluruh umat islam, karena itu kita diwajibkan mengaji baik dari umur yang masih kecil maupun yang sudah tua atau dewasa.

Mengaji Al-Qur’an sudah menjadi budaya sejak zaman dulu dan sebuah adat khas dari Indonesia, belajar mengaji dari mulai usia dini sampai dewasa bahkan sampai tua. Belajar mengaji seharusnya memang dari usia dini, karena usia dini adalah usia yang masih gampang di latih atadiajari karena mereka masih bersih.

Belajar mengaji Al-Qur’an harus diterapkan dari usia dini karena akan lebih mudah baik bagi pendidik ataupun peserta didik. Namun, kenyataannya zaman sekarang sangat sedikit sekali anak-anak yang belajar mengaji karena mereka lebih memilih bermain game, menonton televisi, ataupun main daripada belajar mengaji Al-Qur’an.

Kedisiplinan dan kemauan yang dipupuk oleh orang tua kepada anakya untuk belajar mengaji Al-Qur’an harus ditingkatkan lagi, karena mengingat mengaji Al-Qur’an itu sangat pentingPenting bagi mereka dimasa yang akan datang, karena mengaji Al-Qur’an adalah sebuah ibadah dimana yang melakukan mendapatkan pahala.

Melihat hal itu, Mas Issac mencari relawan guna berinisiatif mengajar anak anak, mahasiswa, hingga masyarakat yang ingin mengaji di sekitar lingkungan UIN Sunan Kalijaga, karena menurut teman teman Mas Issac bahwa di sekitar kita (lingkungan UIN)  banyak yang belum bisa ngaji terutama ngaji Al-Qur’an. Selain iturelawan-relawan tersebut juga mau dimasukkan ke TPA-TPA terdekat.

“Progam ajar ngaji saat ini adalah membantu TPA-TPA sekitar, kedepanya ingin membuat TPA di Masjid UIN untuk orang tua, mahasiswa, dan juga mengirimkan mahasiswa yang mau mengajar di gunung kidul, karena di gunung kidul menurut temen temen dari gunung kidul orang orangnya masih sangat awam, tidak hanya mangaji Al-Qur’an, bahkan sholat pun masih awam. Pernah ada cerita dari temen saya yang asli dari gunung kidul, kalau jumatan itu tidak ada takmir, takmir cumaa satu tok, namanya mbah mudin, kalau tidak ada mbah mudin ya tidak ada jumatan,” ungkap Mas Issac, ketua dari relawan Mengajar Ngaji.

Mas Issac juga mengatakan, kita jangan cuma memakmurkan mahasiswa sajatetapi juga harus memakmurkan sekitar Yogyakarta. “Tidak hanya di pusat Yogyakarta, kalau di pusat insyaallah sudah aman, misal di Kulonprogo dan juga Gunung Kidul masih perlu kita rangkul tentang keagamaan mengingat kita sebagai mahasiswa UIN, universitas yang ada islam-islamnya.”

Pihak yang berkontribusi dalam progam Mengajar Ngaji ini sebagian besar mahasiswa dan rewalan yang mau ikut mengajar. Benefit mengikuti progam ajar mengaji tersebut adalah konversi KKN. Apabila relawan butuh bantuan apa-apa tinggal bilang pada Mas Issac sebagai penanggung jawab.

Mari kita doakan semoga progam relawan Mengajar Ngaji yang diketuai Mas Issac tersebut berjalan lancar dan bermanfaat pada semua yang terlibat.

(penulis foto bersama narasumber)


Artikel ditulis oleh Dana Fikri Ikromi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Program Rutin yang dilakukan di Masjid Nurul Huda Kecamatan Nglipar

Masjid Nurul Huda dibangun sejak tahun 1955 dengan luas tanah 221 m2, beralamatkan di dusun Nglipar Lor, Desa Nglipar, Kecamatan Gunungkidul...