(Papan nama Berkah Bareng di depan Gerai)
Halo Sobat Masjo! Tahu nggak, sih? Berkah Bareng
merupakan cabang usaha dari Masjid Nurul Ashri Yogyakarta yang bergerak di bidang
ekonomi, lho! Berkah Bareng berfokus pada kegiatan jual beli, tapi uniknya, yang
dijual adalah barang-barang bekas, bahasa kerennya disebut thrifting. Barang
bekas yang dijual dikumpulkan dari hasil sedekah jamaah Masjid Nurul Ashri.
Pakaian yang beragam jenisnya: baju, kemeja, jas kantor, gamis, jilbab, bahkan
jas almamater kampus! Tidak hanya itu, banyak buku juga dijual di Berkah
Bareng, barang-barang elektronik bekas, sampai parabotan rumah tangga pun ada.
(Gerai Berkah Bareng nampak dari pintu depan)
Memang barang bekas laku, ya? Eittss, jangan salah!
Barang-barang yang dijual murah walaupun bekas sangat membantu masyarakat. Dan
hasil penjualannya, 100% dialokasikan untuk kegiatan dakwah Masjid Nurul Ashri.
Berbicara tentang Berkah Bareng, tentu tidak lepas
dari peran volunteer Berkah Bareng yang rela menyisihkan waktunya untuk
mengikuti segala rangkaian kegiatan Berkah Bareng, mulai dari sortir
barang-barang donasi, hingga kegiatan bazar yang diadakan di pasar-pasar
Yogyakarta.
Antusiasme volunteer Berkah Bareng tidak lepas dari
semangat dakwah, di mana melalui Berkah Bareng inilah ekonomi ummat bisa
terbantukan. Masyarakat yang hendak membeli barang dengan harga yang sangat
murah bisa didapatkan, pun nanti, uang hasil penjualan tidak akan jauh-jauh
dari kegiatan masjid yang diagendakan untuk ummat itu sendiri.
Euforia yang dirasakan oleh volunteer antara lain,
“Saya bisa ikut berkontribusi untuk kegiatan dakwah sehingga waktu luang saya
tidak sia-sia,” kesan dari salah satu volunteer yang bernama Intan dalam acara
Syawalan Berkah Bareng.
Kata volunteer yang lain, kesan yang didapatkan
selama ikut serta dalam kegiatan adalah, “Saya senang, karena bisa ikut
berkontribusi di masjid Nurul Ashri. Seru banget pas sortir, bisa dapet temen
baru, bisa ikut keep barang yang bagus untuk dibeli sendiri, rebutan sama
volunteer lain, bahkan barang saya pun pernah mau ikut disortir.”
Beragam testimoni yang berasal dari volunteer
akhirnya menambah wana baru dan pandangan baru, jika dengan berkontribusi pada
kebaikan, sekalipun keringatnya tidak dibayar dengan uang, maka kebahagiaan itu
akan turut datang.
Pesan yang selalu diucapkan oleh penanggung jawab
Berkah Bareng ini adalah, “Selalu luruskan niat. Apa yang kita lakukan ini kita
niatkan untuk mendapatkan ridho Allah.”
Keren, bukan?
Dari Berkah Bareng, volunteer belajar tentang
bagaimana manisnya Islam. Yang mengajarkan tentang kesederhaan dalam hidup,
jikalau semakin banyak barang yang menumpuk di rumah, maka semakin lama hisab
(pertanggungjawaban) kita kepada Allah di hari akhir nanti.
(Volunteer Berkah Bareng)
Berbicara tentang volunteer, cara kerja yang
dijalankan terdiri dari beberapa jobdesk loh! Ada bagian sortir, sopir, dan
bazar. Untuk sortir sendiri diisi oleh volunteer perempuan, only. Karena dalam
memilih barang-barang bekas yang layak pakai dan jual butuh perasaan perempuan
yang serba “sayang” tapi tetap rasional. Bagian sopir diisi oleh laki-laki.
Sopir akan bertugas untuk membawa mobil pick up milih Masjid Nurul Ashri dalam
kegiatan bazar di pasar-pasar. Sedangkan kegiatan bazar sendiri boleh diisi
oleh laki-laki dan perempuan. Kenapa demikian? Karena kegiatan bazar akan
mempertemukan dengan berbagai karakter pembeli, oleh sebab itu baik laki-laki
dan perempuan bisa sama-sama berkontribusi, namun tetap dengan batasan agar
tidak ada ikhlitat (camur baur).
Eits! Tapi tenang, jobdesk yang dipilih oleh
masing-masing volunteer tidak mengikat secara mutlak. Karena jika bisa saling
membantu, dari bagian sortir pun bisa mengikuti bazar pun sebaliknya. Ingat,
untuk sortir hanya berlaku bagi volunteer perempuan saja!
(Foto penulis di depan gerai Berkah Bareng)
Ditulis oleh Miftakhul Ulumiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar