Selasa, 14 Juni 2022

Berkah-Bareng Gerai Trifting : Ini Loh Kontribusi Volunteer sebagai sebagai Bagian Penggerak Ekonomi Ummat

 


(Papan nama Berkah Bareng di depan Gerai)

Halo Sobat Masjo! Tahu nggak, sih? Berkah Bareng merupakan cabang usaha dari Masjid Nurul Ashri Yogyakarta yang bergerak di bidang ekonomi, lho! Berkah Bareng berfokus pada kegiatan jual beli, tapi uniknya, yang dijual adalah barang-barang bekas, bahasa kerennya disebut thrifting. Barang bekas yang dijual dikumpulkan dari hasil sedekah jamaah Masjid Nurul Ashri. Pakaian yang beragam jenisnya: baju, kemeja, jas kantor, gamis, jilbab, bahkan jas almamater kampus! Tidak hanya itu, banyak buku juga dijual di Berkah Bareng, barang-barang elektronik bekas, sampai parabotan rumah tangga pun ada.

(Gerai Berkah Bareng nampak dari pintu depan)

Memang barang bekas laku, ya? Eittss, jangan salah! Barang-barang yang dijual murah walaupun bekas sangat membantu masyarakat. Dan hasil penjualannya, 100% dialokasikan untuk kegiatan dakwah Masjid Nurul Ashri.

Berbicara tentang Berkah Bareng, tentu tidak lepas dari peran volunteer Berkah Bareng yang rela menyisihkan waktunya untuk mengikuti segala rangkaian kegiatan Berkah Bareng, mulai dari sortir barang-barang donasi, hingga kegiatan bazar yang diadakan di pasar-pasar Yogyakarta.

Antusiasme volunteer Berkah Bareng tidak lepas dari semangat dakwah, di mana melalui Berkah Bareng inilah ekonomi ummat bisa terbantukan. Masyarakat yang hendak membeli barang dengan harga yang sangat murah bisa didapatkan, pun nanti, uang hasil penjualan tidak akan jauh-jauh dari kegiatan masjid yang diagendakan untuk ummat itu sendiri.

Euforia yang dirasakan oleh volunteer antara lain, “Saya bisa ikut berkontribusi untuk kegiatan dakwah sehingga waktu luang saya tidak sia-sia,” kesan dari salah satu volunteer yang bernama Intan dalam acara Syawalan Berkah Bareng.

Kata volunteer yang lain, kesan yang didapatkan selama ikut serta dalam kegiatan adalah, “Saya senang, karena bisa ikut berkontribusi di masjid Nurul Ashri. Seru banget pas sortir, bisa dapet temen baru, bisa ikut keep barang yang bagus untuk dibeli sendiri, rebutan sama volunteer lain, bahkan barang saya pun pernah mau ikut disortir.”

Beragam testimoni yang berasal dari volunteer akhirnya menambah wana baru dan pandangan baru, jika dengan berkontribusi pada kebaikan, sekalipun keringatnya tidak dibayar dengan uang, maka kebahagiaan itu akan turut datang.

Pesan yang selalu diucapkan oleh penanggung jawab Berkah Bareng ini adalah, “Selalu luruskan niat. Apa yang kita lakukan ini kita niatkan untuk mendapatkan ridho Allah.”

Keren, bukan?

Dari Berkah Bareng, volunteer belajar tentang bagaimana manisnya Islam. Yang mengajarkan tentang kesederhaan dalam hidup, jikalau semakin banyak barang yang menumpuk di rumah, maka semakin lama hisab (pertanggungjawaban) kita kepada Allah di hari akhir nanti.


(Volunteer Berkah Bareng)

Berbicara tentang volunteer, cara kerja yang dijalankan terdiri dari beberapa jobdesk loh! Ada bagian sortir, sopir, dan bazar. Untuk sortir sendiri diisi oleh volunteer perempuan, only. Karena dalam memilih barang-barang bekas yang layak pakai dan jual butuh perasaan perempuan yang serba “sayang” tapi tetap rasional. Bagian sopir diisi oleh laki-laki. Sopir akan bertugas untuk membawa mobil pick up milih Masjid Nurul Ashri dalam kegiatan bazar di pasar-pasar. Sedangkan kegiatan bazar sendiri boleh diisi oleh laki-laki dan perempuan. Kenapa demikian? Karena kegiatan bazar akan mempertemukan dengan berbagai karakter pembeli, oleh sebab itu baik laki-laki dan perempuan bisa sama-sama berkontribusi, namun tetap dengan batasan agar tidak ada ikhlitat (camur baur).

Eits! Tapi tenang, jobdesk yang dipilih oleh masing-masing volunteer tidak mengikat secara mutlak. Karena jika bisa saling membantu, dari bagian sortir pun bisa mengikuti bazar pun sebaliknya. Ingat, untuk sortir hanya berlaku bagi volunteer perempuan saja!

(Foto penulis di depan gerai Berkah Bareng)

 

Ditulis oleh Miftakhul Ulumiyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Program Rutin yang dilakukan di Masjid Nurul Huda Kecamatan Nglipar

Masjid Nurul Huda dibangun sejak tahun 1955 dengan luas tanah 221 m2, beralamatkan di dusun Nglipar Lor, Desa Nglipar, Kecamatan Gunungkidul...