Minggu, 12 Juni 2022

Memakmurkan Kembali Masjid al - Fattah Setelah Pandemi Covid 19


Assalamualaikum wr, wb

Masjid adalah pondasi awal dalam proses perkembangan umat Islam. Pada masa Rasulullah SAW, masjid sangat berarti karena dapat menyatukan umat  Islam  dari  segala  lapisan  masyarakat.  Bangunan  awal  yang  telah dibangun   oleh   Rasulullah   pada   masanya   setelah   hijrah   ke   Madinah (Yatsrib).  Seluruh  orang  dapat  berkumpul  dan  membuat  kegiatan  dengan baik. Masjid  tidak  hanya  sebagai  sarana  untuk  beribadah  seperti  shalat, membaca qur’an, i’tikaf, berzikir akan tetapi masjid harus menjadi sarana pemersatu  masyarakat,  sebagai  sarana  mu’amalah,  sebagai  sarana pemberdayaan  ekonomi  keummatan,  sebagai  sarana  dakwah,  dan  lebih khusus lagi sebagai sarana untuk mendapatkan pendidikan Islam. Pendidikan  Islam  menurut  Abuddin  Nataadalah ialah  pendidikan  yang dilaksanakan    berdasarkan    pola    ajaran    Islam yang bersumber dari Al-Qur'an,  Sunah,  pendapat  ulama  serta  warisan  sejarah,  maka pendidikan  Islam  pun  mendasarkan  diri  pada  Al-Qur'an,  Sunah,  pendapat ulama serta warisan sejarah tersebut.

Takmir masjid adalah seorang atau beberapa orang yang mendapatkan amanat untuk meramaikan masjid dengan amalan-amalan kepada Allah SWT serta membantu para jamaah masjid. Keberadaan masjid dan takmir memiliki peranan sangat penting, karena memegang amanah untuk membawa jamaah kearah yang lebih baik. Selain itu, takmir masjid juga memiliki tanggung jawab yang sangat berat, serta sangat mulia. Selain mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta juga memiliki peran rela berkorban dan mengelola kegiatan positif untuk kemaslahatan jamaahnya.


Kai ini MasJo akan menerangkan sedikit mengenai sejarah singkat dan program di masjid Al -Fattah, Nglipar, seorang takmir bernama Muhammad Isa ini sudah menjadi takmir masjid sejak Masjid Al -  Fattah  didirikan, yaitu pada tahun 2000. Tanah yang digunakan untuk membangun masjid ini merupakan tanah wakaf dari warga sekitar, ialah Ibu Sukinah. Sarana dan prasarana di masjid ini seperti pada umunya yaitu tempat wudhu, kamar mandi, karpet, sound system, rak buku serta buku-buku mengenai keislaman dan Al-Qur'an. Untuk program di Masjid Al - Fattah ini sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Namun sekarang program tersebut sudah mulai dilakukan kembali, diantaranya TPA bagi anak-anak kemudian pengajian besar seperti syawalan, dan peringatan hari - hari besar yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Antusias masyarakat disini sangat baik sekali apabila ada pengajian dan peringatan hari besar, hal itu menjadi poin tersendiri bagi takmir masjid karena sudah berhasil menyatukan masyarakat bagi semua kalangan. Namun sayangnya di Masjid Al - Fattah ini belum ada remaja masjid yang ikut memakmurkan masjid tersebut, hanya apabila ada peringatan hari-hari besar aja remaja akan ikut membantu takmir masjid. Untuk program jangka panjang di masjid ini hanya pelaksanaan TPA bagi anak-anak agar dapat membantu orang tua dalam mengajarkan ilmu agama sejak usia dini. Untuk program jangka pendek ialah peringatan Idul Adha (qurban), remaja sekitar ikut membantu untuk mewujudkan suksesnya acara tersebut dari mulai menyebar undangan untuk rapat pembentukan panitia hingga acara nanti berlangsung. Bapak Muhammad Isa selaku takmir berkata, "Untuk pembentukan remaja masjid memang belum ada tapi apabila ada kegiatan mengenai masjid Al - Fattah, remaja ikut membantu melancarkan kegiatan tersebut."

Kemumu di dalam semak

Lari terbang mendengar babat

Terima kasih telah menyimak

Semoga bisa memberi manfaat

Untuk melihat artikel-artikel lainnya mengenai masjid di Jogya silahkan buka link di https://maukemasjidjogja.blogspot.com/

Wassalamualaik wr, wb.


Ditulis oleh Siti Rohaenah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Program Rutin yang dilakukan di Masjid Nurul Huda Kecamatan Nglipar

Masjid Nurul Huda dibangun sejak tahun 1955 dengan luas tanah 221 m2, beralamatkan di dusun Nglipar Lor, Desa Nglipar, Kecamatan Gunungkidul...