(Santri Nurul
Ummah Putri Solat Berjamaah Bersama Santri Putra)
Hallo sobat masjo. Kali ini masjo akan memberitahukan hal-hal
penting yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari kita loh. Dan pastinya
sobat masjo harus tahu dan paham agar tidak salah kaprah loh, apalagi dalam
masalah beribadah kepada allah SWT. Problematika yang masjo bahas kali ini
yakni problematika solat berjamaah terutama di masjid dan dimanapun kamu berada,
yang pastinya sobat masjo sendiri kerap
menemui perbedaan di dalamnya. Problematika tersebut tidak lepas dari konteks ilmu
fikih yang kajiannya sangat luas hingga sobat masjo sendiri bingung loh, etttsssss
jangan kuwatir dengan adanya ilmu fikih sobat masjo akan mengetahui apa saja
batasan-batasan yang boleh dilakukan dan menjauhi apa yang menjadi
kemakruhannya.
Namun sobat masjo juga tidak dapat menghindari problematika
tersebut, karena selaku pelaksana yang sudah dikatakan baligh maka wajib bagi sobat
harus lebih memahami perbedaan dan ketentuan yang menjadi patokan di berbagai
masyarakat yang notabenya campuran dari berbagai aliran yang ada di dunia
perkuliahan ini. Nihhh masjo kasih tahu ya apalagi sobat sebagai mahasiswa
sering sekali menjumpai berbagai golongan atau aliran di perkuliahan. Baik itu Nahdlotul
ulama (NU), muammadiyah, salafi dan lain sebagainya. Namun masjo juga tidak
bisa menyimpulkan aliran apa saja yang benar dan salah yang penting semua itu
memiliki aturannya masing-masing dan pedoman yang akan diikutinya. Oleh karena itu
penting sekali sobat masjo harus mengetahui semua permasalahan fikih dalam
kehidupan beribadah di masyrakat yang pasti memiliki pedoman yang berbeda-beda
namun tujuannya sama, yakni beribadah kepada allah untuk mencari keberkahan
dalam hidup di dunia yang fana ini.
NU memiliki pedomannya sendiri yakni al-quran dan hadist namun di imbangi
dengan kajian fikih secara rasional dalam kehidupan sehari-hari yang semakin
hari mengalami perkembangan dan perubahan sesuai apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Sedangkan jika melihat dari segi muhammadiyah itu, lebih berpedoman
dengan al-qur’an dan hadist namun juga tidak lepas dari pemikiran rasional yang
memang betul adanya dengan keadaan seperti itu tetapi lebih mengutamakan
al-quran dan hadist. Disisi lain golongan salaf merupakan golongan yang
menganut manhaj salaf atau ahlussunnah wal jamaah. Sedangkan pedoman yang
dipegang berada pada sumber rujukannya dalam memahami akidah dalam manhaj yang
terdiri dari al-qur’an, hadist, dan ijma salaful salih atau dikenal dengan
ulama salaf. Dari perbedaan pedoman itulah maka munculnya
problematika-problematika yang muncul di masyarakat di sekitar kita khususnya
di perkuliahan.
Salah satu problematika yang sering terjadi adalah ketentuan solat berjamaah
permasalahan tata cara solat berjamaah yang baik dan benar. Dan pastinya tata
cara seperti ini jarang sekali diketahui oleh sobat-sobat masjo yang kurang
mengerti permasalahan beribadah khususnya orang awam. Tahukan sobat masjo dalam
solat berjamaah paling sedikit minimal 2 orang. Seperti yang dikatakan dalam
kitab durusul fikiyah jilid 4 mengatakan jika solat jamaah hanya berdua maka
makmum berada di sebelah kanan imam sejajar agak mundur ke belakang, sedangkan
imam berada disebelah kiri. Jika ada orang ketiga, maka imam maju kedepan atau
makmum mundur ke belakang dan orang ke tiga masuk barisan. Jabir berkata : “aku
berdiri solat disamping kiri rosululloh SAW. Maka beliau menarik diriku dan
menjadikan aku berada disamping kanannya, kemudian jabar bin sakhir datang
untuk solat, ia berdiri dibelakang rasulullah, maka rosul mendorong kami ke
belakang sehingga kami berdiri di belakang beliau “(HR.Muslim).
Terus bagaimana jika dengan kaum perempuan? etssssss tenang saja sobat
masjo seperti yang dijelaskan oleh kitab durusul fikiyah jilid 4 bahwa :”
apabila imam dan makmumnya perempuan, maka disunahkan imam berada di
tengah-tengah makmum”. Jadi sobat masjo permasalahan tersebut sama saja baik
berjamaah dengan pria atau wanita itu semuanya sama saja. seperti yang masjo
sudah jelaskan diatas, namun bedanya jika imamnya perempuan disunahkan seorang
imam berada di tengah-tengah para makmumnya. Namun makmum juga agak mundur
kebelakang agar makmum yang menyusul mengetahui akan mengikuti atau berimam
kepada siapa. Akan tetapi apabila seorang imam di tengah-tengah para makmum dan
sejajar maka tahukah sobat masjo itu akan membuat calon makmum bingung untuk
mengikuti siapa? karena posisinya sejajar dan tidak adanya perbedaan.
Pernahkan sobat masjo mengenal istilah makmum masbuk? Seseorang
dikatakan masbuk ketika ia ingin bergabung solat berjamaah ketika imam sudah
rukuk atau tasyahud akhir. Artinya sobat masjo harus mengerti jika dirasa ada
yang ingin mengikuti maka disunnahkan imam harus menunggu makmum ketika kita
berada di posisi rukuk dan tasyahud akhir. Agar orang yang mengikuti
mendapatkan hitungan satu rokaat pahala berjamaah yakni 27. Nah bagaimana sobat
masjo begitulah permasalahan yang sering kita jumpai dan kini sobat masjo sudah
paham bukan ? tinggal kita amalkan apa yang telah dijelaskan diatas dalam
kehidupan sehari-hari.
(Penulis
Bersama Narasumber Pengajar)
Ditulis oleh Iis
Istiqomah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar