Sabtu, 14 Mei 2022

Waktunya Kembali ke Kajian Ilmu! Syawwalan di Masjid Abdurrahman bin 'Auf

(foto Masjid Abdul Rahman bin ‘Auf saat diadakan kajian dari depan masjid)

Hai, Sobat Masjo! Mumpung masih bulan Syawwal, Masjo mau mengucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga gempuran amal yang kita lakukan di bulan Ramadhan kemarin diterima oleh Allah. Aamiin!

Selama libur lebaran, masjid-masjid biasanya istirahat dari berbagai kegiatan rutinnya. Salah satunya kajian ilmu. Tapi masa libur terus, kan. Masjid Abdurrahman bin Auf Yogyakarta sudah mulai loh kajian ilmunya. Pada hari Kamis, 19 Mei 2022 atau bertepatan dengan 18 Syawwal 1443 Hijriyah, Ustadz Abul Hasan Ahmad hafidhahullahu ta’ala mengisi kajian tematik Syawwal. Waktunya sore, dan cocok sekali sembari menunggu waktu berbuka puasa sunnah Syawwal.

Ustadz Abul Hasan Ahmad hafidhahullahu ta’ala berkata, kalau setelah berpuasa Ramadhan selesai, ibadah yang disyariatkan dalam agama Islam adalah bertakbir. Kenapa sih harus bertakbir? Karena kalimat takbir yang lafadz-nya “allahuakbar” memiliki arti yang keren! Allah Maha Besar! Kita sebagai hamba harus mengangungkan Allah dan senantiasa bersyukur loh, Sobat MasJo. Takbir ya, bukan takbiran yang terkadang di dalamnya dirayakan justru dengan kemaksiatan. Misalnya kalimat takbir yang dinadakan sengan nada dangdut dan lain sebagainya.

Nah, karena takbir itu bermakna mengangungkan Allah, so … gimana sih cara mengangungkan Allah yang paling baik dan benar? Yaitu dengan cara melakukan ketaatan baik dalam perbuatan maupun ucapan, dan menaati Allah atas perintah dan larangan-Nya.

Omong-omong selain itu, statement mindblowing yang dilontarkan oleh Ustadz Abul Hasan Ahmad hafidhahullahu ta’ala adalah “Sungguh, bahwa seluruh rincian agama sesungguhnya adalah perwujudan dari kaliat ALLAHUAKBAR!”

Misalnya, ketika tidak ingin dipuji, kita tahu sejatinya hanya Allah-lah yang Maha Besar dan hanya Allah-lah yang paling patut untuk dipuji. Ketika kita tidak melakukan perbuatan sombong, kita tahu sejatinya hanya Allah-lah yang paling pantas untuk sombong karena Allah yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya dan juga kehidupan yang ada di dalamnya.

Majelis ilmu memang menenangkan banget ya, Sobat! MasJo sampai terpana karena tersadarkan kalau kita tidak memiliki kemampuan apa-apa tanpa adanya pertolongan Allah, kita itu lemah, Sobat. Di saat para ilmuwan berbondong-bondong meneliti alam semesta hingga mencari batas-batas langit dan mengemukakan berbagai asumsinya yang belum terbukti kebenarannya, kita sebagai hamba Allah hanya perlu menjawab jika “Allah yang Maha Tahu atas segala penciptaannya.”

Oh iya, Ustadz juga memberitahu jika ada banyak loh perintah dari Allah kepada kita untuk bertakbir. Beberapanya adalah di surat Al-Isra ayat 111, surat Al-Baqarah ayat 185 dan surat Al-Mudatsir ayat 3.

QS. Al-Isra ayat 111

“Dan katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya.”

QS. Al-Baqarah ayat 185

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

QS. Al-Mudatsir ayat 3

“dan agungkanlah Tuhanmu,”

(Penulis saat berada di tangga Majid Abdurrahman bin ‘Auf)

 

Ditulis oleh Miftakhul Ulumiyah

Rabu, 11 Mei 2022

Menambah Pahala dengan Mengajarkan Ayat-ayat Al-Qur'an di Masjid Al-Fatah

Mengaji atau membaca ayat-ayat merupakan salah satu amalan banyak dilakukan setiap muslim untuk mengisi waktu luang ketika saat berpuasa, pahala yang didapatkan berlipat ganda daripada hari-hari biasanya. Ketika ramadhan setiap masjid pasti akan mengadakan kegiatan mengaji bersama setiap sore sambil menunggu berbuka puasa. Allah SWT berfirman :“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” (QS. Al Baqarah : 185). Ayat ini mengatakan bahwa siapa saja yang membaca satu huruf al-qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan. Dalam bulan Ramadan kegiatan utama yang dilakukan selain berpuasa adalah membaca al qur’an, membaca dengan tajwid yang baik dan benar, memahami, serta mengamalkan isinya Insya Allah kita akan menjadi insan yang berkah. Membuat target menghatam Al-Qur’an juga merupakan amalan yang sungguh luar biasa pahalanya.

Masjid Al-Fatah yang dibangun di atas tanah wakaf dari ibu Sutinah berdiri pada tahun 2000 ini, terletak di daerah Nglipar Lor kecamatan Nglipar kabupaten Gunungkidul. Setiap bulan ramadhan pasti melakukan kegiatan yang sering disebut dengan TPA, kegiatan TPA ini berisi anak-anak yang berusia 3-12 tahun. Kegiatan tersebut diantaranya: Membaca Iqra, menghafal hadits dan artinya, menghafal doa-doa, praktik wudhu, praktik sholat, serta ada kegiatan permainan dan mewarnai agar anak-anak tidak merasa bosan dengan kegiatan tersebut. Setelah itu ada kegiatan buka bersama supaya anak-anak bisa saling berbagi satu sama lain dan merasakan benar-benar arti dari bulan suci ramadhan. Untuk kedepannya kegiatan ini akan diadakan pada hari-hari biasa agar anak mendapatkan pengajaran agama sejak dini selain dari orangtua mereka.

Seperti yang disebutkan diatas bahwa kita tidak hanya membaca dan memahami isi dari Al-Qur'an namun juga harus bisa mengamalkan dari isi Al-Qur'an tersebut salah satu contoh ialah mengajarkan ayat-ayat Al-Qur'an kepada orang lain yang belum bisa membaca Al-Qur'an. Mengajarkan Al-Qur'an harus mempunyai kesabaran yang luar biasa apalagi yang diajarkan ialah anak-anak yang pada masanya masih senang-senangnya bermain dan susah untuk berkonsentrasi pada satu hal. Apalagi saat bulan ramadhan ini kesabaran kita sedang benar-benar diuji oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda : “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

Selain mendapatkan pahala yang berlipat ganda, keutamaan membaca Al-Quran saat bulan ramadhan ialah diangkat derajatnya oleh Allah SWT, mendapatkan ketenangan, mendapat pertolongan dihari kiamat, dihadiri oleh malaikat dan ditempat disisi terbaik Allah SWT. Untuk itu marilah kita saling berlomba memperbanyak pahala dibulan suci ramadhan ini, karena hanya terjadi satu kali dalam satu tahun.


Ditulis oleh Siti Rohaina

Melaksanakan Sholat Tarawih 1 juz, Inilah Salah Satu Program Real Masjid 2.0 di Bulan Ramadhan 1443 H

 

Gambar Ustadz Ridwanullah mengimami shalat tarawih 1 juz di Real Masjid 2.0

 

Menjadi salah suatu momen untuk melakukan banyak amal shalih adalah salah satu ciri dari bulan Ramadhan. Momen dimana umat muslim akan merayakan bulan penuh ampunan dari Allah dengan perbaikan diri dan melakukan amal shalih. Karena dibulan Ramadhan Allah menjanjikan dengan dilipatgandakannya amal-amal kebaikan dan diampuni segala dosa dan khilaf bagi mereka yang meminta.

Real Masjid 2.0 yang dulunya dikenal dengan nama Masjid Muslim United yang terletak di Jalan Ring Road Utara, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, juga tidak ketinggalan momentum emas di bulan Ramadha. Dikenal sebagai salah satu masjid yang aktif dalam kegiatan dakwah keagamaan dan juga kegiatan sosial ini, memiliki sederetan program-program selama bulan Ramadhan. Diantara salah satunya yaitu shalat tarawih 1 juz selama bulan Ramadhan 1443 H. Shalat tarawih memang merupakan ibadah sunnah yang hanya dilakukan saat bulan Ramadhan. Sebuah rangkaian ibadah istimewa dibulan istimewa. Dimana sholat tarawih biasanya dilaksanakan sebanyak 11 atau 23 rakaat.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadist Nabi riwayat Imam al-Bukhari Muslim dan lainnya yaitu “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR. al Bukhari Muslim dan lainnya).

Salah satu hasil bincang sederhana pada salah satu santri Real Masjid 2.0 mengenai bagaimana perasaannya mengikuti shalat tarawih 1 juz, ia mengungkapkan “Alhamdulillah, agak pegel hehehe. Mantap”

Ketika ditanya bagaimana perkembangan selama mengikuti tarawih 1 juz dari hari pertama sampai hari kelima, ia mengungkapkan “Hari pertama tu kan ga bawa Al-Qur’an dan imamnya juga agak lama, ya agak pegel juga, capek jugalah berdirinya. Hari keduanya agak lumayan karena udah bawa Al-Qur’an. Hari ketiga, keempat, kelimanya udah agak bisa lebih kuat berdirinya.” Ungkap santri Real Masjid 2.0 tersebut yang diposting diakun instagram official Real Masjid @muslimunited.official, yang diunggah 10 April 2022.

Dalam melaksanakan shalat tarawih 1 juz ini, Real Masjid 2.0 menghadirkan beberapa imam seperti Ustadz Ridwanullah, Ustadz Abdul Aziz Ma’arif, Ustadz Amri, Ustadz Mifta, Ustadz Syahrul dan beberapa Ustadz-ustadz lainnya yang siap mengimami shalat tarawih 1 juz di masjid tersebut. Sambutan hangat dari hadirnya program ini salah satunya datang dari banyak komentar positif dipostingan instagram mereka seperti mengirimkan kata-kata “Masya Allah” “Semangat”. Sedangkan untuk antusias jamaah yang datang ke masjid untuk mengikuti shalat tarawih 1 juz di Real Masjid 2.0  dapat dilihat pula dalam masjid tersebut. Orang yang mengikuti shalat tarawih tersebut kurang lebih 50 orang dari laki-laki maupun perempuan

Memang menjadi sebuah tantangan tersendiri dapat ikut melaksanakan shalat tarawih 1 juz, karena salah satu hal yang perlu dipersiapkan adalah kesiapan tubuh. Baik itu meliputi waktu istirahat yang cukup dan asupan baik yang masuk ke dalam tubuh. Karena melaksanakan shalat tarawih 1 juz akan memakan waktu lebih lama dari shalat tarawih pada umumnya.  Jika tubuh tidak dipersiapkan sebelumnya seperti tidur yang cukup, makan yang sehat, maka bisa saja ditengah sholat tarawih tiba-tiba merasakan kantuk dan lelah. Namun menjadi hal yang mengesankan apabila bisa ikut menyelesaikan shalat tarawih 1 juz tersebut sampai tuntas.

 

 Ditulis oleh Dewi Sekarsari

Pentingnya Belajar Sholat Bagi Semua Kalangan Umat Muslim Sejak Dini

(Foto Mbak Aisyah dalam rangka menyambut peserta didik baru)

Menurut KBBI, iman dapat diartikan dengan kepercayaan atau ketetapan hati yang dilakukan oleh seorang. Dalam konteks agama maka akan muncul iman dengan arti kepercayaan dan keyakinan yang dimiliki oleh seorang umat beragama. Bagi pemeluk agama Islam mempercayai  merupakan salah satu syarat wajib yang harus dipenuhi. Artinya, setiap muslim diwajibkan untuk memenuhi Rukun Iman. 

Terdapat 6 perintah yang ada pada rukun iman, yakni: iman kepada Allah. Rukun iman yang pertama adalah mempercayai dan mengimani Allah, untuk memenuhi syarat menjadi seorang muslim yang utuh hal pertama yang harus dilakukan adalah percaya bahwa Allah satu dan tiada Tuhan yang patut disembah selain-Nya. Selanjutnya adalah mengimani malaikat Allah, malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang senantiasa mematuhi segala perintah Allah tanpa pernah membangkang sedikitpun. Setiap malaikat memiliki tugas yang berbeda-beda. Malaikat yang harus diimani berjumlah 10, yakni: Jibril, Mikail Israfil, Izrai,l Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. Rukun yang ketiga adalah mengimani kitab Allah, kitab yang dimaksud disini adalah kitab suci Al-Quran. Hal ini dikarenakan Allah memberikan setiap titahnya dalam Al-Quran yang disebarkan melalui para utusan-Nya. Iman kepada rasul-Nya, rasul adalah utusan Allah yang diberikan perintah untuk menyebarkan agama, karena hal tersebut seorang muslim diwajibkan untuk mengimani mereka. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa semua rasul otomatis juga seorang nabi namun tidak semua nabi adalah rasul. Ada total 25 rasul yang wajib diimani oleh umat muslim. Rukun kelima adalah mengimani hari akhir, sebagai seorang hamba yang taat kita juga harus mengimani datangnya hari dimana segala amal perbuatan kita selama hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan. Hari tersebut juga kita kenal dengan hari kiamat. Rukun iman yang terakhir adalah percaya qada dan qadar, jika diartikan secara bahasa kedua kata tersebut bermakna takdir baik dan takdir buruk. Maka dalam rukun iman keenam ini kita diwajibkan untuk percaya bahwa setiap hal yang terjadi dalam kehidupan kita tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan atas kehendak Allah SWT. Sholat  adalah rukun Islam yang paling utama setelah dua kalimat syahadat.  Sholat ini mencakup berbagai macam ibadah, seperti : dzikir kepada Allah, tilawah kitabullah, berdiri menghadap Allah, rukuk, sujud, do’a, tasbih, dan takbir. Terdapat sejumlah hadits berkenaan dengan keutamaan dan hukumnya yang fardhu ‘ain. Dalam agama Islam, hukum wajibnya sholat lima waktu ini merupakan perkara yang telah diketahui secara luas, baik di kalangan ulama maupun di kalangan awam kaum muslimin (ma’luumun minad Diin bidh-dharuurah).  

Barangsiapa yang mengingkarinya, ia telah murtad dari agama Islam. la dituntut untuk bertaubat. Jika tidak bertaubat, ia dihukum mati menurut ijma’ kaum muslimin. Dengan sangat penting halnya tersebut, mbak Aisyah merupakan salah satu alumni mahasiswi sarjana Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) yang kini melanjutkan program pendidikan pasca sarjana di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Beliau kerap melakukan metode pengajaran mengaji & sholat yang berhubungan dengan keilmuan yang telah dipelajari semasa pendidikan sarjana. Masjid Al-muhajirin merupakan tempat yang dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan belajar mengaji & sholat, masjid tersebut merupakan masjid tempat beliau tinggal yaitu di Perumahan Pamungkas yang terletak di Umbulmartani, Ngemplak, Sleman. Tidak hanya di masjid Al-Muhajirin saja, beliau juga kerap memunuhi panggilan kegiatan belajar mengaji & sholat untuk orang yang memanggilnya. Dengan sukarela mbak Aisyah mengatakan bahwa beliau melakukan kegiatan belajar mengaji & sholat serta merta untuk mengamalkan kebaikan karena hal baik harus segera disampaikan mulai dari lingkungan terdekat dahulu, kurang lebih sudah semenjak menempuh pendidikan sarjana beliau memulai kegiatan terebut.

 

 Artikel ditulis oleh M. Ilyas

 

 

Minggu, 01 Mei 2022

Masjid Nurul Ashri Sukses jalankan program I'tikaf, Peserta Beri Tanggapan " Luar Biasa!"

Masjid Nurul 'Ashri diharapkan menyelenggarakan kembali program i'tikaf oleh peserta setelah sukses dalam program i'tikaf diramadhan kali ini. Kesuksesan ini dapat dilihat dari antusias peserta i'tikaf  Masjid Nurul Ashri. Salah satu peserta yang menjadi perwakilan seluruh peserta i'tikaf menyatakan pesan dan kesannya selama menjalani program i'tikaf  yang sangat berkesan. Harapan peserta ini disampaikan saat penutupan acara pada tanggal 30 April di ruang utama Masjdi Nurul Ashri. 

(Peserta itiqaf menyampaikan pesan kesannya pada panitia nuras)

"...yang paling utama yaitu konsumsi yang luar biasa. MasyaAllah. Seperti lebih mewah di sini dari pada di rumah saya sendiri," kalimat yang disampaikan oleh perwakilan peserta i'tikaf disambut dengan tawa. Pasalnya konsumsi yang disajikan kepada peserta adalah makanan-makanan yang berkualitas dan juga diberikan begitu banyak varian jajanan untuk dinikmati di waktu malam hari saat meramaikan malam-malam terakhir bulan ramadhan dengan banyaknya ibadah. 

Hal lain yang menjadi perhatian dari fasilitas yang diberikan oleh Masjid Nurul Ashri adalah kebersihan yang dirasa paling bersih diantara masjid-masjid lain yang pernah dikunjungi. "Di masjid lain itu bersihnya luar biasa, tapi di sini lebih luar biasa," kata peserta i'tikaf. Beliau juga mengapresiasi dan berterimakasih atas fasilitas Masjid yang tidak mematikan lampu disaat malam hari, yang karnanya membuat mata tidak mengantuk saat shalat maupun mengaji. 

Peserta juga menyampaikan bagaimana loyalitas panitia dalam melayani peserta i'tikaf. Hal ini membuat peserta sangat di layani dalam berbagai aspek. Berikut ini merupakan fasilitas yang diberikan: 

a.         Kajian Buka Bersama (Kabuma)

b.        Ngaji Kitab

c.         Tahajud Berjamaah

d.        Tasmi' satu hari satu juz

e.         Laoundri baju 2 hari sekali

f.          Jajanan, kopi, dan the

g.        Konsumsi sahur dan buka

h.        Kasur

i.          Tempat parkir aman

j.          Kamar mandi dan tempat wudhu yang luas 

Kegiatan i'tikaf ini diperkirakan diikuti oleh 40-55 peserta, mengingat pasca pandemi mengakibatkan kegiatan berkumpul masih menjadi kewaspadaan. Namun kegiatan ini tercatat diikuti oleh 70 peserta i'tikaf yang bahkan berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 

Kesuksesan ini bukan hanya dilihat dari kuantitas, namun ternyata tanggapan-tanggapan baik bermunculan dari para peserta, baik dari segi acara, konsumsi, kebersihan, dan kebersamaan dalam mendapatkan keluarga baru dalam ukhuwah Islamiyah. Namun terlepas dari itu masih ada saja kekurangan yang harus diperbaiki dari program ini, namun pihak dari panitia juga meminta maaf apabila ada yang kurang berkenan. 

Seluruh rangkaian acara selama program i'tikaf ini dijalankan dikenakan HTM sebesar 350k perorang. Namun seluruh pendaftar pertama diberi kesempatan untuk gratis tidak membayar sepeserpun. Terlepas dari itu, ketua dari Takmir Masjid Nurul Ashri dalam sambutan saat acara penutupan program i'tikaf, menyatakan bahwa harapannya untuk tahun-tahun selanjutnya masjid akan mengupayakan untuk mencari sponsorship dan mengratiskan seluruh jamaah yang ingin melakukan i'tikaf di Masjid Nurul 'Ashri.

(Foto penulis bersama para peserta itiqaf akhwat)


Ditulis oleh Nur Intan afrianti








Ramadhan Sudah Berada Di Penghujung Hari, Apa Yang Sudah Kita Persiapkan Untuk Beristiqomah Hingga Hari Akhir?

 

(Ustad Abu Umair saat menyampaikan materi Amalan pembersih jiwa di Live Youtube Nurul ‘Ashri)

Ramadhan adalah salah satu bulan yang dipenuhi keberkahan dimana umat muslim akan berjejal untuk mendapatkan pahala dan keberkahan dari bulan suci ini. Masjid Nurul Ashri atau yang dikenal sebagai Masjid Nurash rutin mengadakan kajian  sore menjelang berbuka puasa setiap harinya Masjid ini dipenuhi dengan jemaah yang didominasi oleh kaum milenial, bagaimana tidak, jika isi ceramah kajian yang sering kali terasa relate dengan kehidupan kita, disamping itu di Masjid ini juga sering mengadakan takjil gratis, dari sini kita sudah bisa melihat banyak keberkahan dalam menjalani bulan Ramadhan ini. Pada tanggal 28 April 2022 di Masjid Nurul ‘Ashri melangsungkan Kajian yang diisi ceramah oleh Ustad Abu Umair, B.A., M.Pd dengan tema  “Amalan-amalan Pembersih Jiwa”  Kajian ini berlangsung khidmat baik secara offline maupun online (live youtube) hingga akhir ceramah.

Di awal pembahasan, ustad Abu Umair memberikan sepenggal kisah mengenai seorang Mukhti atau pemberi fatwa di Saudi Arabia, beliau tidak bisa melihat tetapi bisa menjadi seorang mukhti hingga berhasil menghafal banyak hadist tanpa membuka buku. Lantas apa yang dilakukan oleh mukhti tersebut?

 Ia melakukan muhasabah..

Sebagaimana yang terdapat dalam Qs. Al-Hasyr ayar 18, yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah maha teliti apa yang kamu kerjakan”

 

Ustad Abu Umair menjabarkan ayat ini dengan diibaratkan kita berdandan, sebelum  pergi keluar rumah, seperti membenarkan penampilan, menghias wajah, menambah wewangian dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut adalah salah satu bentuk dari bermuhasabah, namun niat bermuhasabah disini adalah untuk manusia sendiri, sedangkan dalam ayat tersebut memaparkan tentang bermuhasabah kepada Allah SWT. Muhasabah sendiri memiliki arti menghisab (mengevaluasi) diri sendiri. Namun terkadang kita masih bingung bagaimana cara kita mengetahui apakah kita sudah bermuhasabah kepada Allah SWT atau bahkan belum?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita perlu mengoreksi dan melihat kembali apakah ibadah yang kita lakukan baik secara kualitas dan kuantitas sudah dilakukan dengan sesuai syariat yang diajarkan atau masih banyak yang tertiggal, karena akan banyak sekali kemaslahatan yang didapatkan dari bermuhasabah kepada Allah SWT.

Dalam ceramahnya, ustad Abu Umair menguraikan sekurang-kurangnya 4 manfaat yang akan didapatkan dari bermuhasabah kepada Allah SWT. Diantaranya adalah mengingat hari akhir. Karena dalam tafsir Qs. Al-Hasyr ayat 18 tersebut para ulama sepakat hari esok disana adalah hari kiamat, maka pertanyaannya apa yang sudah kita persiapkan untuk hari kiamat?

Pada hakikatnya di hari akhir nanti tidak akan ada orang yang bisa mengelak suatu perbuatanpun, tidak bisa berbicara dan tidak bisa meminta untuk diturunkan hukumannya seperti hukum pengadilan di dunia, yang bisa kita lakukan pada saat hari itu terjadi adalah diam dan menerima segala konsekuensinya. Segala kebaikan dan keburukan sekecil apapun akan Allah temukan dan akan Allah bukakan. Maka dari itu kita perlu memperbanyak berdo’a dan dimintai ampunan serta ditutup segala dosa dan aib. Beliau juga menyebutkan setidaknya aka nada 4 fase kehidupan (Nutfah, Rahim, Dunia dan Yaumul Barzah). Sebaik-baiknya orang adalah orang yang mempersiapkan diri untuk menghadapi Yaumul Barzah, karena dalam yaumul barzah akan menjadi proses yang Panjang yang kita sendiri tidak ketahui seberapa lama kita berada disana. Namun kebanyakan dari kita yang baru menghadapi fase ke 3 dan sudah terbelenggu oleh kehidupan dunia.

Manfaat muhasabah yang kedua adalah mendapat petunjuk sebagaimana dalam Qs. Alfatihah ayat 6:

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Artinya : “tunjukilah kami jalan yang lurus”

Dalam penjabaran yang dipaparkan Ustad Abu Umair menyatakan bahwa Ihdina sirotol mustaqim disini terbagi 2 makna ‘ala dan ilaa, kalau ilaa itu beristiqomah, berisqiomah dijalan yang lurus, Ketika kita sudah sadar bahwa bulan Ramadhan akan segera berakhir tentu kita dianjurkan untuk beristiqomah dalam beribadah, meskipun sudah bulan Ramadhan namun ibadah yang tadinya dilaksanakan akan tetap berjalan linear. sedangkan ‘ala adalah berhijrah. Makna disini melakukan ibadah hari ini lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. Hal ini tertu lebih baik dari perbuatan apapun.

Manfaat yang ketiga adalah mengobati hati yang sakit, karna sesungguhnya penyakit hati yang besar adalah bermaksiat kepada Allah SWT.

Dan yang terakhir manfaat ke empat adalah terhindar dari sikap takabur (sombong) takabur terbagi menjadi 2:

a.  Menolak kebenaran, apabila seseorang diberitahu tentang kebenaran ia menolaknya makai a termasuk golongan orang yang sombong.

b.   Merendahkan orang, dalam kasus dizaman sekarang ini arti kata takabur sama dengan tindakan membully orang lain.  seperti dalam Qs al humazah ayat 1 :

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ

Artinya : “celakalah bagi setiap pengumpat atau pencela”

Dalam Qs Al-Humazah ini sudah sangat jelas orang yang sombong dengan cara mencela (membully) akan celaka. Siksaan yang amat pedih akan dirasakan di alam Neraka Hutamah bagi orang yang terbiasa mencela orang lain dengan isyarat ataupun suka membicarakan aib orang lain lalu menghinakannya.

Naudzubillahi min Dzalik, tsumma Naudzubillah…
Semoga kita semua dijauhkan dari sikap-sikap tercela tersebut dan senantiasa berada dalam ridho dan lindungan Allah SWT. Aamiin Ya Robbal aalamiin


Ditulis oleh Syadatul Ummah

Kajian Lesehan Ramadhan Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga : Ruang Intelektual Mahasiswa

 

(Kajian Lesehan Ramadhan)

Ramadhan 1443 Hijriah menjadi momen membahagiakan bagi Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga. Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga bersama dengan Sahabat Masjid kembali melaksanakan kegiatan rutin tahunan Ramadhan Bil Jamiah secara offline, setelah diterpa oleh arus pandemi lebih dari dua tahun. Walaupun masih terbatas, namun kegiatan yang dilaksanakan bisa dikatakan lancar. Di antara kegiatannya adalah kajian lesehan selama 15 hari pada awal Ramadhan. Tentu saja, disediakan hidangan berbuka puasa untuk para jamaah yang hadir, loh!

Kajian lesehan Ramadhan merupakan kegiatan rutin dan pasti ada setiap tahunnya. Namun selama pandemi, kajian dialihkan menjadi online karena mahasiswa masih melaksanakan kuliah jarak jauh (daring).

Embel-embel “Laboratorium” menjadi ciri khas tersendiri bagi masjid kampus, karena menjadi sentral kegiatannya mahasiswa. Tidak hanya sebagai tempat untuk beribadah ritual, Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga juga menjadi ruang intelektual civitas akademika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tidak hanya dosen yang menjadi pengisi kajian lesehan, namun Laboratorium Agama juga memberikan ruang kepada organisasi-organisasi kemahasiswaan khususnya yang berorientasi pada dakwah untuk menjadi pengisi. Di antaranya adalah Kordiska, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Kampus. Dengan begitu tema-tema yang diusung pun tidak akan jauh dari pengkomparasian keilmuan Islam dan sains.

Kajian teoritis ilmu umum turut mewarnai lesehan Ramadhan. Dapat ilmu akhirat, tapi berasa kuliah juga pada akhirnya. Pengisi kajian pun memberikan kesempatan diskusi untuk para peserta, yang notabene sebagian besar adalah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Ruang intelektual sekali, bukan?

Di antara tema-tema yang diangkat adalah : Menjadi Mahasiswa UIN Suka Unggul dan Bermanfaat, Fenomena Hitungan Jawa Menurut Agama dan Sains, Ngaji Makam Kuno di Jogja, Toleransi dan Humanis Berwawasan Kebangsaan, Sejarah Islam, Apa Saya Punya Dosa?, Filsafat Kebahagiaan, Filsafat Ekonomi Islam, Menghitung Pahala Sedekah Perspektif Sains dan Agama, Kemunduran Sarjana Muslim dalam Keilmuan Sains, Menjadi Warga Digital yang Cerdas dan Berakhlak Mulia, Bedah Buku “Yesuit dan Muslim”, Ukhuwah Bhinneka Tunggal Ika, dan Merespon Ikhtilaf menjadi Perekat Ummat.

Tentu, Laboratorium Agama menjadi salah satu ruang untuk menerapkan visi integrasi interkoneksi yang digaungkan oleh UIN Sunan Kalijaga. Maka dari itu, kontribusi dalam menyemarakkan Ramadhan di kampus selain berupaya menghadirkan kegiatan yang meningkatkan religiusitas mahasiswa, juga menjadi pereda dahaga akan ilmu-ilmu lainnya.

Antusiasme yang tinggi membuat kajian lesehan tersebut memiliki warna tersendiri. Senang sekali ketika Laboratorium Agam benar-benar menjadi sentral mahasiswa. Karena kata pepatah, “Kalau masjidnya makmur, pasti masyarakatnya ikut makmur.” Apalagi di bulan mulia Ramadhan yang datangnya hanya satu kali dalam setahun. Tentu sangat dinanti-nanti, meraup pahala sebanyak-banyaknya.

Melihat bagaimana implementasi integrasi-interkoneksi yang diterapkan, sangat keren bukan? Nyatanya, memakmurkan ruang-ruang intelektual yang menyenangkan itu membutuhkan pengorbanan. Entah dari pihak pengurus Laboratorium Agama, panitia Ramadhan, dan kerja sama antara dosen serta organisasi-organisasi kemahasiswaan yang bergerak aktif di kampus. Menarik untuk dikembangkan. Semoga di tahun selanjutnya, Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalija bisa menghadirkan kegiatan-kegiatan yang lebih fresh untuk mahasiswa yang sedang mengembara meraih intelektualitas yang berkualitas, bermanfaat untuk agama, bangsa dan negara. Selain itu, kemakmuran Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga dapat dicapai, tidak hanya menjadi tempat untuk mensholihkan diri secara individual, namun menjadi sholih pula secara sosial. Karena berbicara tentang Islam itu komprehensif.

 (Foto Penulis bersama Peserta Kajian)


Ditulis oleh Miftakhul Ulumiyah


KBSI Menggandeng Masjid Al-Hikmah Tuk Mengadakan Acara Buka Puasa Bersama Dengan Santri TPA Al-Hikmah.




Ramadhan bulan kemuliaan yang di tunggu-tunggu oleh seluruh ummat muslim di seluruh dunia. Pada dasarnya semua orang akan memanfaatkan momen bulan ramadhan untuk berbondong-bondong dalam melakukan suatu hal kebaikan dari mulai beribadah, sedekah dan memperbanyak kebaikan kepada orang lain. Selain itu bulan ramadhan juga memiliki banyak momen-momen yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat di mulai dari anak kecil, remaja, dewasa hingga para orang tuapun ikut berantusias dalam menyambut bulan suci ramadhan.

Pada hari sabtu, tanggal 23 April 2022. Bertempat di masjid Al-Hikmah Delingseng Jln Kalibawang-Sendang Kulonprogo Yogyakarta. Telah diadakan kembali acara buka bersama bersama seluruh santri TPA al-hikmah beserta para orang tuanya yang menemani para putra-putri mereka ikut berpartisi dalam meramaikan acara buka bersama yang diadakan oleh KBSI.

KBSI sendiri kepanjangan dari komunitas belajar sejahterakan Indonesia. Jadi KBSI ini biasanya selain sering mangadakan pembelajaran dengan anak-anak tersebut. maka mereka juga biasanya mengadakan event-event yang dilaksanakan di daerah kalibawang untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat dan memberikan moment berharga bagi anak-anak di daerah kalibawang tersebut.

Salah satu event yang dilaksanakan KBSI pada bulan ramadhan ini yakni acara buka puasa bersama di masjid Al-Hikmah kalibawang, kulonprogo Yogyakarta. Buka puasa bersama tersebut mengusung tema Ramadhan berkualitas 10, sepirit ramadhan menguatkan solidaritas “, acara tersebut awalnya akan diikuti sebanyak 120 santri namun dikarenakan cuaca yang tidak mendukung karena hujan lebat maka santri yang mengikuti acara tersebut sekitar 60% yang ikut berpartisipasi. Rangkaian acara buka bersama dengan santri TPA dimulai pada pukul 15.00 sore hari dengan diawali solat ashar berjamaah. Kemudian dilanjut dengan acara pembukaan yang akan dibawakan oleh saudari mbak Verra Veronica Angely sekaligus selaku MC dan ketua KBSI itu sendiri.




Acara selanjutnya yakni pengkondisian santri kemudian dilanjut dengan sesi nonton bersama yakni bedah film sambil menunggu berbuka puasa, santri diajak untuk membedah film kartun yang memiliki nilai-nilai keislaman yang harapannya dapat dilakukan oleh santri dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disitu mereka akan membedah dua film dengan judul yang berbeda yaitu jujur dan sedekah tutur mbak Vera selaku pembawa acara. Dari kedua film tersebut maka dapat diambil kesimpulan hikmah yang ada di dalam film tersebut adalah seorang anak harus berani mengatakan jujur dan tidak boleh berbohong karena berbohong itu dosa jika dilakukan dan kita harus bersedekah kepada orang yang tidak mampu selagi kita memiliki uang yang cukup maupun berlebih. Dalam sesi ini santri diberikan pertayaan terkait film yang mereka tonton dan melatih para santri agar dapat berpendapat hingga berani tampil dihadapan banyak orang sebagai imbalannya mereka akan mendapatkan doprase bagi yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh panitia.

Ditengah-tengan membedah film pertama dan kedua yakni ada ice breaking yang dipandu oleh MC dimana santri diajak untuk berkonsentrasi lagi dengan melakukan sebuah games yang berjudul “SINOM” disini aturan mainnya akan diberikan aba-aba dari MC. Kuncinya ada pada kata sinom .Dimulai jika ada kata sinom pegang kepala maka santri harus memegang kepalanya masing-masing. Namun juga sebaliknya jika terdapat aba-aba namun tidak ada kata sinom maka perintah tersebut tidak boleh dilakukan. Jika ada santri yang salah maka akan diberikan hukuman yakni disuruh membaca surat-surat pendek seperti Annas dll dan doa untuk berbuka puasa. Kemudian dilanjut acara sesi foto bersama dan pengkondisian persiapan buka bersama dilanjut dengan penutupan.


Ditulis oleh Iis Istqamah

KAPAN MALAM LAILATUL QODDAR ITU? PENTINGKAH KITA MENGAMALKAN MALAM LAILATUL QADDAR

 

Foto: diambil dari koleksi istokphoto kapan malam lailatul qaddar./ Di akses 27 ramadhan 1443.

 

Yogyakarta, kehadiran malam lailatul qaddar sangat dinanti-nantikan oleh seluruh ummat muslim yang bertaqwa kepada allah SWT yang setiap kalinya ingin dipertemuan dengan malam yang mulia ini. Namun tidak ada yang tahu kapan akan datangnya malam lailatul qoddar. Bahkan para alim ulamapun juga tidak mengetahui persis akan datangnya malam lailatul qoddar itu. Beliau hanya mampu memprediksi bahwa malam lailatul qoddar akan jatuh pada hari ganjil di sepuluh (10) hari terakhir di bulan ramadhan. Pada salah satu malam-malam itulah hari istimewa di bulan ramadhan.

Lailatul qoddar berasal dari kata “ Laila” yang artinya malam sedangkan “ al-qodri ” artinya kemuliaan. Lailatul qaddar adalah malam kemuliaan yakni malam lebih baik dari pada malam seribu bulan yang mana jatuh pada tanggal ganjil di 10 hari terakhir pada bulan ramadhan. Dimana pada malam tersebut merupakan malam yang paling istimewa dan mulia. Karena pada malam itulah kitab suci ummat islam yakni Al-Qur’an di turunkan kepada nabi Muhammad SAW di gua hiro.

Sebagaimana malam lailatul qaddar telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Qadar ayat 1-6.

Artinya :

Sesungguhnya kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam qadr. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?.malam kemuliaan itu lebih baik dari malam seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan ruh jibril atas izin tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahterahlah malam itu sampai terbit fajar.

Prediksi atau perkiraan malam lailatul qaddar menurut imam ghazali di dalam kitab l’anatuttholibin menjelaskan bahwa prediksi datangnya malam lailatul qaddar dilihat dari awal permulaan jatuhnya bulan ramadhan.

Berikut prediksi jatuhnya malam lailatul Qaddar sebagai berikut:

·         Jika awal ramadhan jatuh pada hari ahad atau rabu maka malam lailatul qaddar akan jatuh pada malam ke 19 ramadhan.

·         Jika awal ramadhan jatuh pada hari senin maka malam lailatul qaddar jatuh pada malam ke 21 ramadhan.

·         Jika awal ramadhan jatuh pada hari selasa atau jumat maka malam lailatul Qaddar akan jatuh pada malam ke 27 ramadhan.

·         Jika awal ramadhan jatuh pada hari kamis maka malam lailatul qaddar akan jatuh pada malam ke 25 ramadhan.

·         Jika awal buan ramadhan jatuh pada hari sabtu maka malam lailatul qaddar jatuh pada malam ke 23 ramadhan.

Menurut kitab l’anatuttholibin, juz : 2, halaman : 290.

 

Foto : Di Ambil Dari Instagram Rifqilmoeslim Sebagai Sumber Referensi Diakses Pada Malam 27 Ramadhan 1443.

            Penjelasan di atas hanyalah sebagai prediksi yang kemungkinan benar dan salah akan terjadi malam lailatul qaddar. Karena tidak ada yang tahu persisnya kapan waktu turunnya malam lailatul qaddar.

Pentingkah Kita Mengamalkan Malam Lailatul Qaddar.

Penting sesungguhnya dengan ketidak pastian kapan turunnya malam lailatul qaddar. Maka dengan itu allah memperintahkan untuk selalu menjaga dan mengamalkan 10 hari ganjil di bulan ramadhan seperti yang telah dicontohkan oleh rasulullah. Dengan begitu dianjurkan untuk selalu mengamalkan dan menghidupkan malam-malam ganjil terakhir pada bulan ramadhan tersebut. tujuannya agar ummat islam tetap dapat mengamalkan sepuluh malam terakhir pada bulan ramadhan namun tidak juga berpatokan di tanggal ganjil di malam terakhir. Akan tetapi bisa juga malam lailatur qaddar jatuh pada awal-awal, pertengahan dan akhir pada bulan ramadhan. Manfaatnya menjalankan amalan (beribadah) pada malam lailatul qaddar di bulan ramadhan akan berdampak baik pada diri manusia itu sendiri seperti diberikan ketenangan hati, terasa sejuk tidak merasakan beban apapun dan menjadikan diri kita menjadi bertaqwa kepada allah SWT.

Rosullah SAW bersabda: Barang siapa yang mengamalkan atau beribadah pada malam lailatul qaddar kerana berdasarkan iman dan hanya bermaksud untuk mengharapkan pahala, maka dosanya yang sudah berlalu akan di ampuni. Jadi kita perlu mengamalkan (beribadah) pada malam lailatul qaddar (malam kemulyaan) karena akan didapatkan hanya 1 tahun sekali makanya jangan lewatkan malam-malam istimewa tersebut.

 Artikel ditulis oleh Iis Istiqamah

Program Rutin yang dilakukan di Masjid Nurul Huda Kecamatan Nglipar

Masjid Nurul Huda dibangun sejak tahun 1955 dengan luas tanah 221 m2, beralamatkan di dusun Nglipar Lor, Desa Nglipar, Kecamatan Gunungkidul...