Rabu, 20 April 2022

Ukhuwah Bineka Tunggal Ika

 


(Ar Rasyid Fajar selaku pemateri)

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender hijriah, pada bulan ramdhan, seluruh umat muslim seluruh dunia melakukan ibadah puasa, dan memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad menurut keyakinan umat muslim. 

Waktu puasa tersebut yaitu dari dari pagi waktu imsyak sampai magrib waktu petang, dimana seluruh umat muslim dilarang makan, minum, ataupun berhubungan badan. Selain itu umat muslim tersebut diperintahkan untuk menghindari perbuatan dosa dan menyempurnakan pahala ramdhan, yang biasanya diikuti dengan memperbanyak berdzikir, membaca alquran, mengaji bahkan kajian atau pengajian.

Pada bulan puasa alahkan baiknya jika diisi dengan amalan amalan yang baik, selain sholat dan puasa sebagai kewajiban, pengajian waktu bulan puasa juga menjadi hal bagus dan sunah bagi umat muslim, karena bulan ramdhan ini bulan yang baik bagi umat muslim seluruh dunia.

Lesehan ramadhan merupakan agenda rutin di masjid Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kajian sore sehabis solat ashar ini dilaksanakan di masjid UIN sunan Kalijaga secara lesehan. Acara ini berakhir jalang waktu berbuka puasa. kegiatan ini terbuka untuk umum. Selain kalangan mahasiswa dan pegawai kampus, juga masyarakat umum.

Kamis, 14 april 2022 pemateri pengajian disampaikan oleh AR Rasyid fajar dia membahas tentang Ukhuwah Bhineka Tunggal Ika, dia adalah Mahasiswa ilmu hadis 17 / kader LDK UIN sunan kalijaga. Acara ini merupakan kegiatan rutin selama bulan Ramdhan, pemateripun secara berkala berganti dari internal UIN sunan kalijaga dengan tokoh tokoh nasional. 

Dengan tema Ukhuwah Bhineka Tunggal Ika Ar Rasyid Fajar menjelaskan pokok pokok yang dibahas antara lain Tahun dimana Rosulullah hijrah ke madinah dimana momen tersebut itu yaitu salah satu hal yang paling spektakuler dimana Rosulullah pertama kali mempersatukan atau mempersaudarakan kelompok berbeda yaitu kaum muhajirin dan kaum ansor yang tentu masing masing itu mempunyai latar belakang berbeda punya kultur yang berbeda, mempersatukan kaum muhajirin dan ansor diatas prinsip kebenaran, persamaan, dan hak saling mewarisi setelah mati adalah langkah yang ditempuh rosulullah berikutnya, ikatan persaudaraaan mereka lebih kuat dari pada ikatan nasab dan kekerabatan, sehabis itu rosulullah menyusun piagam madinah juga dikenal dengan sebutan konstitusi madinahnyang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suka suku dan kaum kaum penting di yastrib. Piagam madinah ini diakui bahkan dari umat umat diluar islam bahwa piagam madinah tersebut merupakan salah satu konstitusi modern di eranya, di dalam piagam madinah tersebut kita diajarkan bahwa kita hidup itu sudah bisa berdampingan, disini kita paahami bahwa rosulullah melihat perbedaan sebagai peluang peluang untuk mempersaudarakan bukan peluang untuk kita pecah belah atau bukan peluang untuk kita pantik api permusuhan, karena perbedaan adalah alasan terkuat untuk adanya persatuan. Selain itu kita juga wajib bersyukur kepada para pendahulu bangsa kita para pemimpin bangsa kita di era kemerdekaan Indonesia mereka memilih Garuda pancasila yang ada tulisanya Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda beda tetapi tetap satu, semangat berbeda beda tetapi tetap satu ini bisa dikatakan memiliki spirit yang sama dengan spirit ukhuwah persaudaraan yang diajarkan rosulullah Muhammad SAW. Selain itu kita sebagai warga negara Republik Indonesia juga harus rukun tetanggan, ayo kita harus menjaga persaudaraan itu, karena mau bagaimanapun kita nanti kalau ada bahaya ataupun apa yang kita juga butuh tetangga. (ungkap mas Ar rasyid fajar)




Ditulis oleh Dana Fikri Ikromi 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Program Rutin yang dilakukan di Masjid Nurul Huda Kecamatan Nglipar

Masjid Nurul Huda dibangun sejak tahun 1955 dengan luas tanah 221 m2, beralamatkan di dusun Nglipar Lor, Desa Nglipar, Kecamatan Gunungkidul...